Faktor Density Independency
Terkait dengan
Pola Rekruitmen dalam
Biologi Perikanan
Pengertian populasi
Populasi adalah kumpulan individu-individu yang
tergolong dalam spesies yang sama yang mendiami suatu wilayah tertentu, dan
pada suatu saat tertentu.
Ciri-ciri populasi
Suatu populasi memiliki cirri-ciri atau sifat tertentu
yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu yang menjadi anggotanya. Cirri
atau sifat yang dimiliki oleh populasi dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
1. Sifat
statistic dan sifat genetic. Sifat statistic meliputi DENSITAS,
natalitas, mortalitas, agihan umur,sex ratio, potensi biotic, pencaran dan
bentuk pertumbuhan.
2. Sifat
genetic meliputi keadaptifan, ketegaran, reproduktif dan peristensi.
Pengertian DENSITAS.
Densitas (kepadatan) adalah suatu istilah untuk menyatakan jumlah individu
yang menjadi anggota populasi dalam suatu satuan luas wilayah atau volume ruang
yang ditempati oleh populasi tersebut.
Peran penting densitas dalam bidang budidaya perairan yaitu mempengaruhi
kandungan oksigen di perairan, kompetisi pakan, ataupun kompetisi dalam
mendapatkan pasangan untuk berkembangbiak.
Atas dasar skup dan
wilayah atau ruangnya, kepadatan populasi dapat diukur dengan dua macam cara, yaitu:
1.
Kepadatan kasar
Kepadatan
kasar adalah istilah untuk menyatakan jumlah individu anggota populasi per
satuan luas atau volume ruang yang sesungguhnya dihuni oleh populasi itu.
2.
Kepadatan ekologik
Merupakan jumlah
individu suatu populasi per satuan ruang habitat.
Atas dasar tingkat kapasitasnya maka kepadatan
populasi dapat diukur dengan dua macam cara, yaitu:
1. Kepadatan
absolute
Kepadatan
absolute merupakan nilai kepadatan suatu populasi yang diperoleh dengan
perhitungan rasio antara jumlah individu dengan satuan luas atau volume ruang
yang dihuni.
2. Kepadatan
nisbi.
Kepadatan
nisbi merupakan kepadatan populasi yang diperoleh dengan membandingkan jumlah
individu pada suatu tempat atau pada suatu wwaktu dengan jumlah individu
sejenis pada tempat atau waktu yang lain.
Kenyataan menunjukkan bahwa kepadatan populasi di alam tidaklah
meningkat secara terus-menerus tanpa batas, melainkan memiliki suatu batas
maksimum yang tidak dapat dilampaui lagi. Adanya batas maksimum ini adalah
sebagai akibat adanya mekanisme yang mengatur kepadatan itu mekanisme yang
mengatur kepadatan ini dua macam yaitu mekanisme yang etrgantung pada kepadatan
itu sendiri, dan mekanisme yang tidak tergantung pada kepadatan itu. Untuk
lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut :
A. Mekanisme yang tergantung pada kepadatan ( density
dependent ). Mekanisme ini menggambarkan bahwa kepadatan suatu populasi
dikendalikan oleh kepadatan populasi itu sendiri dengan segala konsekuensi dari
kepadatan lain. Hal ini dapat terjadi melalui beberapa cara yaitu :
1
Kompetisi
2
penularan penyakit
3
parasitisme
4
akumulasi ampas metabolisme beracun
5
polusi termal
6
penurunan fertilitas
7
perubahan perilaku.
B. Mekanisme yang tidak bergantung pada kepadatan ( DENSITY
INDEPENDENSY ). Mekanisme ini menggambarkan
bahwa kepadatan suatu populasi tidak dipengaruhi oleh kepadatan itu, tetapi
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang biasanya bersifat geofisik-kimiawi.
Beberapa faktor yang dapat berpengaruh antara lain:
1
bencana alam
2
kondisi lingkungan yang krisis atau ekstrim
3
adanya pencemaran lingkungan
4 pengaruh tak langsung dari suatu faktor lingkungan
(misalnya kelembaban dapat memacu pertumbuhan jamur pathogen yang dapat
mengganggu populasi serangga).
5
suhu perairan
6
berubahnya struktur / pola rantai makanan
Pola rekuitment populasi terkait dengan density independensi
Pola rekruitmen populasi merupakan pola dalam penambahan stok individu
dalam populasi. Pola ini berdampak positif bagi suatu sistem populasi karena
akan menambah jumlah organisme/organisme dalam populasi.
Keterkaitan antara density independent dengan pola rekuitment dalam biologi
perikanan yaitu:
1 Terjadinya peningkatan kadar salinitas secara ekstrim karena suhu panas akan
mempercepat evaporasi, hal ini akan membuat ikan stress dan mati.
2 Suhu perairan yang tidak stabil akan mempengaruhi kemampuan reproduksi ikan.
Perubahan ini juga akan mempengaruhi kualitas air, dan menimbulkan penyakit
bagi ikan.
3 Komponen abiotik seperti perubahan suhu, kelembapan, dan curah hujan berdampak
negatif pada perairan. Faktor pembatas, seringkali membatasi pertumbuhan dan
perkembangan suatu organisme.
4 Hujan asam akan membuat perubahan nilai pH, kemudian akan berdampak pada
populasi ikan yang peka terhadap perubahan pH. Perubahan iklim yang ekstrem
akan membuat pertumbuhan ikan bergerak lambat. Secara perlahan hal ini akan
membuat jumlah populasi ikan menurun.
5 Perubahan iklim dapat mempengaruhi pola rantai makanan organisme air suatu
populasi karena perubahan iklim akan mempengaruhi kadar oksigen terlarut di perairan.
Berubahnya rantai makanan akan membuat struktur populasi ikan berubah.
6
pertumbuhan dan perkembangan suatu organisme.
7 Terjadinya gempa tektonik akan menimbulkan lahar panas yang membuat
beberapa spesies ikan mengalami kepunahan diarea aliran lahar, yang
kelama-lamaan populasinya juga akan hilang bila tidak ditangani lebih lanjut.
Kesimpulan yang dapat ditarik yaitu:
Apabila faktor density independent di dalam
perairan meningkat, maka akan mengakibatkan berkurangnya suatu populasi
organisme akuatik secara perlahan dalam skala kecil maupun besar, berkurangnya populasi
ini secara langsung akan berdampak negatif pada proses rekruitmen yang sedang
terjadi di wilayah perairan tersebut.
Artinya Hubungan faktor density
independent dengan Rekrutmen saling berlawanan. faktor density
independent dapat mengurangi jumlah individu dari suatu populasi sedangkan
Rekrutmen menambahkan jumlah individu ke suatu populasi.
Sumber : http://afghanaus.com/pengertian-populasi//
Tidak ada komentar:
Posting Komentar